Psycho
Makin sini makin kebuka mata, hati, pikiran gue.
Orang ini bermasalah. Orang ini jahat. Beneran penjahat. Ada yang salah sama diri dia. Di balik polosnya dia, diemnya dia, dia nyimpem banyak hal nyakitin. Sadis. Kejam. Tegaan. Ga peduli sama orang lain. Dia cuma mau nyaman sendiri, enak sendiri. Dia tutupin semuanya dengan baik. Bener-bener bisa ditutup baik-baik. Dia lihai. Cerdas. Dia bisa masuk ke celah terdalam kita supaya kita yakin sama dia. Dia bisa mengaduk2 perasaan kita supaya kita tulus sama dia. Tapi dia nggak.
Orang ini bermasalah. Orang ini jahat. Beneran penjahat. Ada yang salah sama diri dia. Di balik polosnya dia, diemnya dia, dia nyimpem banyak hal nyakitin. Sadis. Kejam. Tegaan. Ga peduli sama orang lain. Dia cuma mau nyaman sendiri, enak sendiri. Dia tutupin semuanya dengan baik. Bener-bener bisa ditutup baik-baik. Dia lihai. Cerdas. Dia bisa masuk ke celah terdalam kita supaya kita yakin sama dia. Dia bisa mengaduk2 perasaan kita supaya kita tulus sama dia. Tapi dia nggak.
Psycho.
Gue pikir gue yang psycho selama ini tapi ternyata dia. Gue pikir gue yang gila selama ini ternyata dia. Gue terjebak berapa kali dalam perangkap dia. Dia cuma butuh saat butuh.
Gue tau udah lama. Sebenernya pola ini jelas banget.. tp herannya kenapa gue masih cinta?
Ini yg kata orang benci sama cinta beda tipis? Gue lebih pilih terjun ke jurang daripada berhenti di ujung jurang untuk puter balik. Dia ini berbahaya gue tau. Dia ini mematikan. Tapi berkali2 gue kena gigitan bisanya, beruntungnya gue masih hidup. Karna dia ketemu orang yang salah. Gue bukan si lemah yang bisa dimanfaatkan berkali2. Dia gigit orang yg salah, karna setelah dia gigit gw, dia ga pernah nyangka taringnya patah dan tertinggal di gue..
Semoga anak perempuannya ngga mengalami yang kita alami. Semoga anak laki-lakinya ngga menjadi sebrengsek ayahnya...
Komentar
Posting Komentar