Forgiven But Not Forgotten

 Tadi sempet lihat seorang psikolog mengomentari soal trauma dan luka batin yang dialami seseorang yang pernah diselingkuhi atau dikhianatin. Gue dengan tanpa ekspresi menonton itu, tapi dalam hati mengakui kalau apa yang psikolog itu bilang adalah apa yang gue rasain selama ini.

Beberapa orang ada yang menganggap berlarut-larut dalam masa lalu itu lebay. Gagal move on itu cemen. Tanpa mereka tahu gimana perjuangan orang itu buat bisa ada dihadapan mereka sekarang. Jujur gue sampai sekarangpun bingung dan masih suka nangis sambil bertanya-tanya sama Allah. Ya Allah, kenapa masih sesakit ini? Padahal sudah bertahun-tahun yang lalu. Sudah memaafkan. Sudah menerima keadaannya yang sekarang.

Tapi, kenapa setiap ingatan yang dulu muncul lagi, dari mulai runtutan kejadian dia bohong, kok bisa habis gue ke Solo terakhir kali itu dia udah jalan sama perempuan itu, kok setega itu mereka, kenapa perempuan itu udah punya tunangan masih tidur sama pacar orang, kenapa bisa sama-sama perempuan tapi ngelakuin hal yang seolah-olah tanpa dosa jalan sama pacar orang, kenapa mereka dengan santainya menghancurkan hidup orang lain lalu hidup bahagia seolah ga terjadi apa-apa? Apa mereka nggak takut nanti anak-anak mereka mengalami hal yang sama? Kenapa laki-laki yang gue percaya bisa sejahat itu hancurin hidup gue? Dan banyak banget pertanyaan nyakitin yang muncul setiap gue mau tidur, yang entah muncul dari mana. Ini gue alami bertahun-tahun. Nangisnya masih sama, sakitnya masih sama. Ketakutan yang sama...

Gue sempet berpikir gue udah lupa dan sembuh. Tapi nyatanya setiap gue dekat dengan orang lain lalu hubungan kami ga berjalan lancar, ingatan gue dihancurkan oleh Uma muncul lagi. Akhirnya gue akan nangis-nangis nyalahin dia. Kalau aja dia dulu nggak selingkuh sama perempuan itu, kalau aja kita putus karena agama, mungkin nggak akan sesulit ini jadinya. Dan kadang perasaan nggak terima itu masih diiringi sesak yang ga pernah hilang...

Bayangkan gue masih mendoakan hal yang sama tiap sholat. Ya Allah, aku ingin sembuh. Ya Allah, aku ingin melupakan sakit yang dulu. Ya Allah sembuhkan aku..

Yang akhirnya gue sadari sekarang adalah semua hal tentang relationship yang muncul di socmed, mau apapun kondisinya, pasti akan mengingatkan gue ke sana...


Komentar

Postingan Populer