All You Do Is Bring Me Pain, You Bring Me So Much Pain
Gue tidak jatuh di lubang yang sama. Gue didorong sampai jatuh sebelum gue menjatuhkan diri. Yang membuatnya luar biasa adalah ternyata sakitnya masih sama. Perih di tempat yang sama. Luka yang gue anggap udah sembuh ternyata masih basah. Dan lagi-lagi untuk orang yang sama.
Cara lu membuat semuanya aman ga pernah berubah. Masih selalu nyisain sakit di gue.
Atau gue yang belum berubah?
Ini ga masuk akal. Dan baru tadi gue akuin bahwa ketika lo datang lagi, itu adalah hari yg diam2 selalu gue nantikan. Mau pakai nomer apapun, gue selalu mengupayakan nomer m3 gue ini aktif. Walopun gue lama ga memakai nomer ini lagi, tapi gue selalu mengupayakannya aktif. Ya... diam2. Diantara mau mengakuinya atau tidak, gue selalu menunggu lo datang. Entah dibelahan dunia mana, gue masih berharap bisa ketemu lagi dengan ga sengaja. Menunjuk takdir sebagai biangnya. Dalam setiap cerita gue, pikiran gue masih menyelipkan tentang lo. Membanding2kan tokoh baru yang masuk dengan lo.
Gue menangisi hal yang udah hilang tiga tahun dengan perasaan sakit yang sama. Dimana lu temuin perempuan sebego ini ma? Ga ada. Dan gue jamin, cuma gue yang begini.
Gue bisa suka dengan ribuan mahluk tapi ngga dengan sakitnya. Gaada yang gue biarkan menyakiti gue sedalem lo ma. Gaada...
Tapi gue mau sembuh. Makanya lo harus lenyap. Bener2 lenyap. Jangan muncul lagi ya... kali ini gue nyerah ma. Gue gamau lagi ma.. gamau...
Komentar
Posting Komentar